Zaman semakin maju, tuntutan semakin banyak dan tugas Anda sebagai orang tua adalah menyiapkan semua kebutuhan anak dari kebutuhan di rumah, di sekolah sampai di tempat les (bagi yang mengikuti). Banyak orang tua dalam kategori mampu lebih memilih mendaftarkan anaknya di tempat les/khursus belajar atau bimbingan belajar di luar rumah. Selain karena alasan sibuk, tidak sempat menemaninya belajar-alasan lain para Ibu dan Bapak ini mengizinkan anaknya les adalah kurangnya pengetahuan yang mereka miliki pada mata pelajaran tertentu.
Nah, dari pengalaman saya menjadi guru les waktu di Banjarmasin sampai di tempat tinggal saya sekarang (Tarjun)-ada beberapa hal yang Anda (para orang tua) harus ketahui agar les atau bimbingan belajar yang anak Anda ikuti lebih maksimal diantaranya:
Waktu istirahat
Tahukah Anda bahwa waktu istirahat anak Anda itu penting? Kebanyakan, para orang tua yang mendaftarkan anaknya untuk les di rumah saya kurang memperhatikan hal ini. Sebagai guru les, saya juga mengamati perkembangan belajar si anak dan menggunakan metode pengajaran apa yang paling sesuai. Akibat kurangnya waktu istirahat, saat bimbingan belajar sedang berlangsung si anak jadi tidak bersemangat, kurang konsentrasi, mengantuk dan yang paling parah adalah cepat marah. Saya tahu, alasannya pasti beragam-salah satunya adalah kesulitan mengatur anak saat berada di rumah-ya maklum yang namanya anak-anak suka banyak maunya, banyak godaan (acara televisi, gadget, teman) dan susah diatur. Tapi balik lagi, ini adalah tugas Anda sebagai orang tua dalam mendidik anak-gimana caranya agar anak nurut tentu Anda lebih tahu.
Disiplin
Ini penting sekali. Sebisa mungkin, tanamkan pada anak Anda kedisiplinan sejak dini. Dengan disiplin yang tinggi, tanpa Anda suruh si anak akan lebih menghargai waktu yang dia miliki-maksudnya gini, untuk anak yang sudah mengerti maksud dari kata "boleh dan tidak boleh" juga "baik dan tidak baik"-kedisiplinan membuatnya sadar akan tanggung jawab bahwa oh sebentar lagi ada les, sebaiknya aku istirahat daripada main hp (ini contoh). Untuk anak di bawah 9 tahun sih masih memerlukan dorongan dari orang tua. Yang udah dewasa aja kadang kurang disiplin hahaha. Jadi, tugas Anda adalah mengingatkan kapan boleh bermain, kapan istirahat dan kapan waktunya belajar.
Suka belajar
Makna kata belajar di sini luas. Belajar bisa dalam hal membaca, menulis, mengaji, menghafal, berhitung, menggambar, mengeja, mendengarkan, menganalisa, berbicara dan lain sebagainya. Namun, untuk anak Anda yang masih duduk di bangku sekolah, belajar dijabarkan ke dalam beberapa materi semisal untuk pelajaran Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, PKn dan lain-lain. Anak Anda mungkin tidak menyukai mata pelajaran tertentu. Selain itu, ada kemungkinan lain seperti kurang pandai pada mata pelajaran A atau B. Untuk mengatasi hal ini biasanya para ortu mengijinkan anaknya les di luar rumah. Agar kegiatan les ini lebih maksimal, alangkah baiknya kalau sejak dini si anak dibimbing dan diarahkan, bahwa meskipun proses belajar itu sulit-belajar juga bisa kita lakukan dengan teknik yang menyenangkan dan belajar bukanlah momok yang harus ditakuti apalagi dibenci. Saya tahu, PR yang ini agak susah. Demi anak tersayang, saya yakin Ibu atau Bapak bisa mengatasinya :)
Motivasi
Meskipun motivasi yang Anda berikan ke anak tidak selalu manjur, tidak ada salahnya untuk terus memberikan motivasi tadi ke anak. Dari pengalaman saya mengajar, beberapa anak mengikuti les hanya karena tuntutan dari orang tuanya (datang ke tempat les hanya karena disuruh ortunya -_____-). Tanpa motivasi lain (semisal, saya ingin pandai berhitung makanya saya les atau saya ingin bisa membaca). Sebelum mengikuti les di luar rumah, berikan motivasi ke anak Anda agar les yang dia jalani nantinya tidak menjadi beban atau disalahgunakan untuk kepentingan yang lain (para ortu tahu kan, zaman sekarang ini kayak gimana-harus dicek ya anak beneran les atau cuma nampil di tempat les).
Reward (hadiah)
Selain motivasi, Anda bisa memberikan reward agar anak lebih bersemangat belajar (khususnya saat jam bimbingan belajar anak tiba). Reward tidak harus berupa barang. Di sini Ibu dan Bapak harus pandai-pandai memilih, reward apa yang paling efektif untuk si anak agar semangat belajarnya tidak kendur.
Belakangan lagi menerapkan sistem reward ini pada diri sendiri
ReplyDeleteKalau berhasil menyelesaikan sesuatu yang sulit, aku ngasih hadiah buat diri sendiri hehe
semoga efektif Aul, semangat yaa!!
DeleteJujur, dulu juga waktu aku bimbel pas mau ujian masuk perguruan tinggi rasanya memang kurang banget dpt motivasi dr orang tua
ReplyDeleteuntungnya ada si kakak yang cover, ttp ngedukung dan support supaya tetap semangat
alhamdulillah berhasil masuk PTN yang diinginkan :)
alhamdulillah, mungkin motivasi krg diberikan krn ortu liat kamu anak yg cerdas n bs diandalkan.
Deleteyah..g ada "parent" yg sempurna sih. pst ada yg luput.
kemana nguleg.net :(
ReplyDeletewaktu msh mahasiswa padahal sring nyontek resep dstu.. :(
Miss ngulegny lg cari uang biar bisa beli domain :-D
Deleteaq jrg msak sendiri sih skrg. cm bantu2 ibu..kpn2 aq tulis ya resepnya.
jangan kapan2.. :(
DeleteBingung mau share resep apa :-D
DeleteYang penting ngga terlalu dipaksakan yah, Mbak.. :D
ReplyDeleteBetul mbak Beby, kasian anaknya lalau dipaksa.
Deleteyeay, sama-sama jadi guru les. sampai sekarang saya masih pegang kimia sma sama matematika smp. hehe, jadi lucu sendiri. kadang memang sebagian anak-anak ada yang semangat, ada juga yang males-malesan.
ReplyDeleteItu yg males2an pst ada penyebabny knp males :-)
Deletewah tips keren.
ReplyDeleteso far kadang msh kasian klo mau saranin krucils untuk les, meski ada bbrp teman di sekolah dan sskitar rumah yg ngeles di luar jadwal sekolah. Takutnya kecapekan...mungkin blm waktunya, saat mereka sdh bisa memahami tanggung jawab mungkin bs dicoba ditawarkan lagi
Iya mbak Ophi..ortu sih yg paling paham kondisi anak. jd kasian klo punya murid les tp ortuny ga paham :-(
Delete